Entah mengapa hari-hariku semakin tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi di masa lalu. Sekarang aku begitu mudah melupakannya. Tidak ada lagi namanya tertulis dipikiranku. Tapi merelakanku berubah menjadi rasa benci. Tidak lagi seperti dulu. Aku benci melihat apa yang selalu dia lakukan. Tidak ada yang menarik. Tidak ada lagi yang aku cintai dari dirinya.

Benar, ketika aku mencintai seseorang terlalu dalam maka akan berakhir menjadi kebencian. Seandainya tidak berubah, pasti kebencian tidak akan pernah terjadi dalam hidupku kepada seseorang. Jika diingat dari masa laluku, rasanya sia-sia menjadi sosok yang selalu ada, menjadi sosok yang selalu sigap dan tak pernah absen dari pandangannya. Tapi kalau dipikir untuk apa menyesali sesuatu yang telah terjadi.

Bahkan aku bingung siapa yang egois diantara kita. Atau mungkin tidak tahu diri. Lupa akan segala hal yang pernah terjadi di masa lalu. Sampai akhirnya kita berhenti di tengah jalan. Dan semudah itu kau melupakan segalanya. Kau sendiri terkadang  entah mengapa pandai menganggap ini tidak pernah terjadi. Ya walaupun kau tidak meminta, setidaknya kau jangan pernah semudah itu hilang dan menjadikan ini mudah tentang sesuatu perjalanan-perjalanan yang pernah kita lalui bersama. Kau berhak memilih, tapi kau tidak berhak melupakan kepedulian seseorang selama ini.

Saat ini mungkin kau merasa tidak ada lagi keterikatan diantara kita. Tapi hidup kita masih berdampingan. Kalau bukan sekarang, suatu hari nanti pasti kau akan dating padaku dengan rasa malu. Kau boleh saja pergi dengan kekasihmu yang kau cintai itu, tapi suatu hari nanti, cinta yang kau tanam padanya akan mengering dengan sendirinya karena rasa bosan yang melandamu begitu tertekan. Sebab kau tidak tahu dengan isi kepalanya bahwa dia hanya merasa kesepian, dan kau akan jadi bulan-bulanannya saja.

Hidup ini akan menjadi lucu dan bisa jadi akan menakutkan. Kau boleh saja menertawakan kehidupkanku yang telah ditakdirkan ini, kelak kehidupanmu akan ditertawakan orang-orang juga.

Kau boleh saja saat ini menikmati lampu jejalanan di malam hari bersamanya. Menghitung bintang dan melukis bulan di langit temaram bersamanya. Tapi pikirkanlah di ujung jalan sana yang menjadikannya badai hingga menerpa kebahagiaanmu di malam kelam. Dan menjadikannya rasa penyesalan seumur hidupmu tentang suatu pelajaran bahwa jangan terlalu dalam mencintai seseorang. 30