https://alamdns25alpha.blogspot.com/

Dunia memang tempatnya berlelah-lelahan dari berbagai cobaan yang datang. Salah satu pemutus silaturahmi paling ampuh ialah utang piutang. Manusia terkadang menyempelekan hal yang demikian, apalgi jika berbicara masalah uang. Uang adalah sebuah vital dalam sebuah kehidupan, dimana manusia saling ketergantungan. Terkadang hidup tanpa uang adalah sebuah hal yang kesia-siaan. Mereka bisa saja rela berhutang untuk mencukupi kehidupannya demi rela berhutang. Anehnya yang berhutang malah jadi setan jika ditanya. Padahal itu uang siapa. Seandainya malu ditagih, jangan berhutang.

Kadang manusia cari penyakit sendiri, meminjam uang tapi tidak atau lupa mengabari kabar kapan membayar. Bukan masalah, “aku bisa bayar!” Tapi ini masalah kepastian. Masalah anda bisa bayar atau tidak setidaknya mengabari anda mungkin akan membayar besok, minggu depan, atau bulan depan. Sebab orang yang meminjamkan, belum tentu dia punya banyak uang, bisa saja karena kepedulian terhadap sesama teman. Tapi susah jika kita menemukan teman yang tidak sadar diuntung. Alhasil bisa jadi berbuntut panjang.

Marah-marah jadi hal yang wajar, sebab depkolektor saja datang ke rumah, dia bisa saja sedang tidak berada di rumah. Padahal dia bersembunyi di dalamnya. Atau bisa saja mereka tidak tahu, saat dia mati, maka hutang malah jadi bumerang sendiri baginya. Maka jika kau mengerti, maka kau tidak akan mau berhutang.

Aku sendiri sudah berabad-abad merasakan bagaimana teman yang berhutang, ketika ditagih dia marah-marah. Kadang pura-pura lupa, kadang pura-pura tuli. Aku bisa apa menghadapi manusia yang seperti ini. Kita sesama manusia saling membutuhkan uang. Coba kau memposisikan dirimu sepertiku, apa yang kau rasakan. Pasti sama. Sakit tapi ada lucunya juga.