Saat di jalan, entah sedang berada dimana aku selalu berdoa semoga dipertemukan dengannya tanpa sengaja. Agar ketika aku benar-benar dipertemukan, tidak lagi canggung. Malah kalau bisa bertemu dengannya setiap hari. Tapi saat aku pulang atau pergi dan berada di jalanan, tak pernah aku bertemu dengannya ketika saat terakhir aku menyatakan sesuatu padanya. Tapi sampai kapanpun, aku tetap meminta agar bisa dipertemukan walau hanya satu kali saja.

Sejak dari Maret saat aku ingin mengajaknya ketemuan, tapi selalu saja gagal. Hingga pada Rabu malam di bulan Agustus, tanpa sengaja aku bertemu dengannya di sebuah swalayan. Hatiku canggung. Bagaimana tidak, ketika aku sedang menyukai seseorang, detak yang semula normal entah mengapa membuat basa basi malah jadi basi. Sebab dari senyumnya yang jadi penyebabnya. Padahal dia biasa saja, tapi aku yang jadi tidak biasa.

Namun saat ini aku belum menerima jawaban darinya. Tapi aku juga tidak terlalu berharap apa-apa lagi, karena aku harus sadar diri saat ini. Hidupku jauh dari kata sempurna, benar-benar jauh. Aku ingin fokus dengan kesehatan diri. Terlebih-lebih berbenah untuk memantaskan diri.

Sedih jika harus diceritakan. Aku yakin Tuhan itu begitu baik. Tidak ada kata terlambat dengan apapun yang terjadi. Buruk menurut manusia, bisa jadi itu baik. Apapun keadaannya, yang penting tidak akan menyesali untuk ke depannya. Sebab apapun yang terjadi aku tidak ingin menyakiti hatinya. Tuhan pasti membantu.

Teruntuk seseorang yang begitu sangat aku cintai, aku masih menunggu. Semoga ketika datang waktunya, itulah ia akan datang di waktu yang tepat. Amin paling serius!