Entah sejak kapan nama #AP terbentuk dari sekian ratus nama terbersit 2 kata untuk menamakan sebuah kelompok. Rasanya cukup gila untuk 5 sekawan selalu terus-terusan bersama sejak tahun 2011.

Begitu banyak cerita dan pengalaman yang begitu berharga dan menyenangkan, sungguh kami yang begitu sangat merasakannya di saat masa-masa itu. Ketika jadwal ngumpul selalu saja terpenuhi. Ada atau tidaknya uang, dipaksakan, pasti bisa untuk sekedar minum Thaitea bersama. Aku yang sendiri laki-laki dengan 4 anak-anak yang masih menggadis dalam satu kelompok rasanya agak risih karena harus dihadapkan dengan orang banyak setiap minggunya. Tapi aku tetap enjoy dengan semua itu. Toh mereka juga nyaman dengan keadaan ini. Yang paling penting hal positif yang selalu dilakukan ketika nongkrong.

Tapi kini waktu begitu cepat berlalu. Masa-masa lajang kami satu persatu sudah ditinggalkan setiap tahunnya. Rasanya ingin berlama-lama dalam kemeriahan ketika sedang masih lajang. Banyak hal pasti yang kami lakukan ketika sedang bersama, apalagi tidak ada yang mengganggu pada masa-masa itu. Jika sedikit saja waktu yang memisahkan, rindu rasanya ingin terus bersama. Sepanjang hari jika bisa.

Tiga gadis yang kini sudah terenggut kesendiriannya, sudah jarang lagi miliki rencana-rencana besar seperti waktu lalu. Rencana-rencana yang pernah tersusun, kini jadi tidak lagi berjalan. Mereka masing-masing sekarang, tinggal aku dan satu gadis yang masih melajang. Entahlah, kehidupannya masih banyak yang harus direncanakan sepertinya. Dan harus diselesaikan sebelum ada laki-laki lain yang singgah di hatinya.

Aku pikir rindu yang menjadi penyakit kami sekarang, grup di Whatsapp jadi jarang update, padahal waktu dulu sering sekali berdering dari kami yang selalu memiliki beberapa rencana. Tapi apalah daya, yang sudah memiliki keluarga, apalagi yang punya anak, pasti rindu pun tak akan mampu untuk menghentikan itu. Aku yakin mereka semua rindu, sebab rindu tak ubah jalan pikiran selalu menyatukan hati kami masing-masing.

Aku pun barangkali lupa, entah kapan terakhir kali lima personil lengkap duduk bersama pada satu meja. Pasti ada saja satu atau dua personil tidak bisa hadir dalam persidangan itu. Padahal jika lengkap, meja di kedai itu selalu saja riuh.

Dan di sore hari ini, kami mengadakan meet up bersama lagi. Sudah sewindu merencanakan ini, namun selalu saja gagal. Penyebabnya tuyul tuyul yang mereka asuh pada masih balita semua. Jadi masih belum bisa ditinggal. Apalagi ada anak mereka yang susah diajak jalan, dan mudah bosan. Pasti rencana itu selalu gatal. Tapi hari ini, entahlah dengan tekat atau bukan, ini semacam paksaan dalam diri, bisa atau tidak bisa jika dipaksakan akan pasti bisa. Dan akhirnya, bisa.

Entahlah! Mereka memang berencana sepertinya. Sebab di saat ngumpul, sebuah kado pun muncul, yang jelas aku sudah tau apa isinya. Sebuah buku puisi yang aku inginkan. Pada perayaan, yang aku menyebutnya #KawirianDay; ialah hari ulang tahunku di bulan Desember. Padahal aku sudah tidak menginginkan perayaan itu lagi. tapi yang namanya sahabat bagai kepompong, perayaan itu akan selalu tetap ada walau super telatnya minta ampun. Walau bagaimanapun jadinya, ngumpul kali ini, dipersembahkan oleh anak-anak lucu yang kini bisa ikut ngumpul bareng #AP. Doakan kami berdua semoga segera menyusul.