14/05/2018; 04:40 AM - Rasanya baru saja menjalin keakraban bersama teman-teman kerja. Tapi mereka sudah ada yang pergi dan memilih jalannya masing-masing. Kenapa sih!

Pertanyaan-pertanyaan besar begitu menumpuk di atas kepalaku. Dari satu pertanyaan saja, “mengapa?” bisa memiliki berjuta pertanyaan. Memang, kita tidak sedang sekolah yang bisa sampai 6 tahun bersama. Apalagi setiap manusia memiliki tingkat kebosanan yang tinggi. Ya, bosan. Tidak juga.

Setiap rekan kerja, tidak semua yang kita ketahui. Tapi aku tahu rekan-rekan kerjaku mengapa mereka sampai memilih jalannya sendiri; adalah masalah dan kebutuhan.

Masalah dan kebutuhan adalah satu arah dalam mengambil keputusan dan begitu sangat erat kaitannya dengan apa yang sedang terjadi akhir-akhir ini. Di rumah ini. Banyak dari mereka yang tidak mengerti bagaimana kebutuhan sekundernya manusia. Dan aku tahu, kita sedang kekurangan sumber daya manusia, tapi tidak juga terlalu diberbudak. “Itu kerja, apa dikerjain?” pungkasnya.

Karena masalah, begitu banyak kehilangan orang-orang yang sudah sangat begitu akrab. Begitu cocok untuk dijadikan teman kepercayaan. Semua cerita selalu tersampaikan. Sebab lidah kita menyatu. Saling membutuhkan. Tidak saling mencela. Tak luput juga tertawa satu sama lain.

Begitu banyak kenangan memang jika harus diulang dan dikenang. Rindu kehebohan di sekitar Receptionist, di ruang Laundry, di halaman belakang, cerita sampai larut malam, lomba memasak, bahkan kesibukan di kamar bujang.

Aku pikir ini akan selamanya. Tapi akhirnya aku salah. Berharap orang-orang yang erat, tidak cepat pergi. Ada yang tidak ingin pergi, tapi akhirnya pergi. Waktu begitu cepat, dan tidak mudah untuk ditebak. Setahun seperti besok untuk menghabiskannya. Sedih akhirnya semua hilang.

Kapan-kapan kita akan bertemu. Tapi kita tidak tahu, kapan kita akan menghabiskan waktu 10 jam bersama lagi. Aku berharap setelah ini tidak ada yang harus benar-benar pergi karena dua kata itu. Aku benci harus mengulang cerita baru. Tapi aku kini tiba-tiba rindu kebersamaan.

Tapi aku mencoba menenangkan diriku. Kini aku tahu, suatu saat aku juga harus benar-benar pergi dari sini. Dan semua memang penyebabnya dua kata itu. Sudahlah. Ini hanya sementara saja. Sebab kita tidak sedang benar-benar berpisah. Aku yakin itu.