Foto: http://hai.grid.id


Hari Sabtu, 10 Februari 2018 kemarin, akhirnya aku bisa juga nonton film yang quotenya selalu jadi meme di sosial media. –Dilan 1990. Dan kalian tahu, apa yang aku rasakan setelah aku keluar dari bioskop kebanggaan itu. Aku senyum-senyum sendiri selama perjalan pulang menuju rumah. Apa yang aku pikirkan, mungkin sama persis dengan orang-orang yang sudah menonton film Dilan 1990, yaitu tokoh Milea adalah orang yang paling beruntung di dunia  setelah mendapatkan hati Dilan.

Aku tidak akan panjang lebar menceritakan film yang aku tonton malam Minggu kemarin bersama adik sepupuku, Nasywa. Jika dia tidak ngebet ingin nonton film remaja itu, mungkin aku bukan orang yang beruntung bisa dapat nonton gratis.

Film Dilan 1990 diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Pidi Baiq, memerankan Iqbal Ramadhan sebagai tokoh Dilan sebagai pemeran di film tersebut. Aku rasa Iqbal begitu sangat pantasnya memerankan Dilan dalam film itu, sebab dari mimik wajahnya seseorang bisa jadi jatuh cinta pada sosok Iqbal sebagai pemeran utama dalam film itu. Termasuk pria yang duduk disampingku.

Sebagai seorang pelajar, Dilan begitu enjoy dalam menjalani hidupnya sebagai seorang pelajar. Bahkan cukup enjoy menjadi seorang remaja SMA. Merasa dirinya tidak memiliki beban. Hanya saja jangan mengusik diamnya Dilan. Sebab dia pernah mengatakannya, “Milea, jangan bilang ke aku ada yang menyakitimu. Nanti besoknya orang itu akan hilang”. Pun hidupnya hanya ada Milea, Milea dan Milea. Beruntung bukan menjadi seorang Milea yang menjadikan kepala Dilan macet hanya dengan nama Milea saja.

Lalu Milea adalah sosok yang cuek. Dulu. Tapi sekarang. Semenjak kedatangan Dilan dalam hidupnya, Milea menjadi seorang perindu. Hidupnya setiap harinya selalu menunggu dering teleponnya saja di rumahnya. Apa yang ditunggu dari dering telepon itu adalah kejutan-kejutan dari Dilan, pastinya.

Dan kesimpulan akhirnya, apa yang aku irikan dari film yang berdurasi 110 itu, adalah aku ingin menjadi sosok Dilan yang kaum hawa pun mungkin akan jatuh cinta dengan sosok keromantisan laki-laki itu. Selain itu, aku juga ingin jadi Milea. Siapapun mungkin ingin menjadi dirinya yang setiap harinya selalu diberikan kejutan-kejutan yang sebenarnya biasa saja. Tapi bagiku itu adalah hal yang paling romantis. Hanya itu, dan sampai berjumpa di film selanjutnya Dilan 1991. Semoga aku akan tetap jatuh cinta.